Consumer Behavior adalah: Definisi, Jenis-Jenis, dan Cara Memahaminya!

Posted by tinc Admin
img-cover

Consumer Behavior adalah: Definisi, Jenis-Jenis, dan Cara Memahaminya! - Di balik setiap keputusan customer melakukan transaksi baik offline maupun online, sejatinya ada berbagai faktor penentu, termasuk behavior-nya atau yang kita kenal dengan istilah consumer behavior. Misalnya nih, sederhananya, pasti ada aja customer yang terbiasa membanding-bandingkan harga terlebih dahulu sampai ketemu yang paling worth it, ada juga yang melihat user interface-nya dulu, atau ada yang langsung beli tanpa ba-bi-bu!

Pertanyaannya, kenapa ini jadi penting untuk kamu ketahui? Karena oh karena, dengan memahami consumer behavior ini, kamu bisa menghadirkan produk dan layanan sesuai kebutuhan dan preferensi pelanggan, serta bisa menentukan strategi marketing yang tepat! Kamu juga bisa meningkatkan customer experience sesuai behavior mereka, sehingga bukan gak mungkin mereka bisa jadi pelanggan setia. Yang terpenting, kamu pun jadi bisa mengoptimalkan pricing strategy–misal, dengan mengetahui apakah mereka lebih suka diskon, voucher, atau product bundling, kamu pun bisa menghadirkan strategi harga yang sesuai. In the end, you can stay competitive in the market!

Consumer Behavior adalah Pola Konsumen sebelum Bertransaksi

Sesuai namanya, istilah consumer behavior merujuk pada perilaku atau pola konsumen sebelum memutuskan bertransaksi. Pola ini meliputi perilaku konsumen mulai dari awal mereka menemukan atau mencari informasi tentang sebuah produk, alasan mereka memilih dan membeli suatu produk atau layanan tertentu, kapan melakukan pembelian, seberapa sering membeli suatu barang atau menggunakan jasa, preferensi cara membeli, produk atau jasa apa yang paling sering dipilih, dan masih banyak lagi.

Tak hanya itu, consumer behavior juga mencakup bagaimana perilaku konsumen setelah melakukan pembelian, di antaranya bagaimana mereka menilai produk tersebut, apakah ada keinginan merekomendasikan produk ke orang lain, atau apakah ada keinginan untuk melakukan transaksi selanjutnya.

Adapun consumer behavior sendiri adalah satu hal yang fluktuatif dan dinamis. Misalnya, consumer behavior jelang Hari Raya Idul Fitri jelas akan berbeda dengan behavior di bulan-bulan lain. Maka dari itu, sebagai pelaku bisnis, kamu harus jeli mengamati perubahan consumer behavior ini, bahkan yang kelihatannya gak signifikan sekalipun!

Jenis-Jenis Consumer Behavior

1. Complex Buying Behavior

Jenis perilaku ini umumnya muncul ketika pembeli hendak membeli barang mahal atau superior, termasuk properti atau kendaraan. Harga yang mahal ini jadi alasan kenapa pembeli harus “berpikir keras” sebelum akhirnya bertransaksi. FYI aja, perilaku ini juga muncul ketika satu pihak ingin berinvestasi. Jadi, bukan cuma pas beli barang aja.

2. Dissonance Reducing Buying Behavior 

Pembeli yang memiliki perilaku ini biasanya selektif banget pas mau beli barang. Mereka bakal bikin perbandingan dari sisi keunggulan dan kelemahan dengan detail. Alasannya, mereka takut menyesal kalo kualitas barang gak sesuai harapan atau gak worth the money. Prinsipnya, lebih baik teliti daripada menyesal di kemudian hari!

3. Habitual Buying Behavior

Sesuai namanya, perilaku konsumen ini menitikberatkan pada kebiasaan, bukan serta-merta karena promosi atau klaim produk. Misalnya, ada yang sudah biasa menggunakan produk X, maka ke depannya, mereka gak akan melirik produk lain.

4. Variety Seeking Behavior

Lastly, ini adalah perilaku konsumen yang membeli sebuah produk karena ada dorongan mencoba hal baru. Misalnya, kamu biasa beli reksadana menggunakan aplikasi A, sekarang kamu reksadana pakai aplikasi B.

Strategi Memahami Consumer Behavior 

Sekarang, kamu sudah tahu manfaat memahami consumer behavior, definisi, dan jenis-jenisnya. Nah, ada baiknya kamu pun menerapkan strategi-strategi berikut untuk bisa memahami consumer behavior! Yap, biar startup-mu pun makin berkembang!

1. Kumpulkan insight dari konsumen secara berkala

Gali secara mendalam melalui survei, wawancara, ataupun pemberian testimoni mengenai perilaku mereka sebelum membeli produkmu. Apa yang sebenarnya mereka cari? Kenapa mereka memilih produkmu? Setelah kamu mendapat insight tersebut, jangan lupa analisis dan tarik kesimpulan untuk menentukan bagaimana consumer behavior produkmu, beserta tren dan pola yang mengikutinya.

2. Tingkatkan kemampuan social listening

Maksudnya, dengarkan pembahasan orang-orang di internet mengenai produkmu. Caranya, kamu bisa menelusuri konten-konten media sosial dan artikel website dengan menggunakan hashtag atau keyword tertentu yang berkaitan dengan produk atau service dari startup-mu. Social listening ini penting karena biasanya, pembahasan di internet bersifat organik dan genuine. Jadi, informasinya pun bisa lebih valid. 

3. Menempatkan Diri sebagai Consumer

Tempatkan dirimu sebagai consumer produkmu sendiri, kira-kira bagaimana pengalamannya? Anggaplah kamu punya produk online course dan sekarang kamu jadi calon pembeli kursus tersebut. Apakah daftar course yang ada sudah sesuai kebutuhanmu? Apakah kamu langsung yakin buat sign up? Atau justru ada keraguan?

Strategi ini membuat kamu bisa mengetahui perilaku consumer karena merasakan langsung experience-nya. Namun ingat! Ketika menerapkan strategi ini, kamu butuh kejujuran dan keterbukaan untuk menilai sendiri produkmu secara objektif.

4. Manfaatkan Data 

Coba analisis data penjualan bulanan, data jumlah klik di website atau aplikasi, sampai data produk yang paling laku dan sebaliknya. Nah, gunakan data-data ini untuk mengetahui perilaku consumer-mu. Misalnya, bulan Oktober ini terjadi penurunan penjualan hingga 20%. Lalu, cari tau apa penyebabnya? Apakah ini berkaitan dengan kualitas produk yang menurun? Kalau begitu, bisa jadi pelangganmu justru didominasi mereka dengan dissonance reducing buying behavior.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Consumer Behavior

Sekarang, masuk ke pertanyaan terakhir: Selain soal preferensi dan selera, faktor apa aja, sih, yang menentukan munculnya consumer behavior tertentu pada customer?

1. Faktor Pribadi

Ini meliputi faktor demografis seperti usia, jenis kelamin, jenis profesi, asal daerah, sampai hal-hal pribadi seperti tingkat pendapatan atau spending habit.

2. Faktor Budaya

Misal, ada perilaku customer untuk memburu jeruk setiap memasuki Tahun Baru Imlek. Mahal atau murah, selama kualitas jeruknya bagus, maka customer akan tetap beli.

3. Faktor Sosial

Perilaku customer juga dapat terpengaruh dari orang-orang atau kondisi sosial di sekitarnya. Alhasil, sebagai contoh, ada orang yang akan memilih laptop merek X karena orang-orang di sekitarnya juga memakai itu. 

4. Faktor Psikologi

Faktor satu ini lebih berkaitan dengan persepsi, motivasi, value, dan keyakinan seseorang terhadap sebuah barang. Misalnya, kamu beli handphone merek X karena marketing handphone tersebut sangat menyentuh hati kamu. 

5. Faktor Lingkungan

Sekarang, awareness level orang-orang terhadap sustainability itu udah tinggi banget. Maka dari itu, gak sedikit juga orang yang akan mempertimbangkan faktor ini ketika memilih satu produk atau layanan. Misal, apakah produknya ramah lingkungan?

Well, itulah tadi penjelasan mengenai manfaat, definisi, jenis-jenis consumer behavior, serta strategi memahami dan faktor-faktor yang memengaruhi consumer behavior. Semoga ulasan lengkap mengenai consumer behavior ini bermanfaat buat kamu yang sedang mengembangkan startup-mu, ya!